Makanan Yang Biasanya Tersaji Pada Saat Hari Raya Lebaran idul Fitri

Idul Fitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadhan dan diartikan sering diartikan juga sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idul Fitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr. Idul Fitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di hari raya.

Sekarang kita bahas mengenai “ Makna Lebaran”

40 Kata-Kata Kartu Ucapan Hari Raya Idul Fitri, Penuh Doa Baik | merdeka.com

Makna lebaran dapat diperoleh dari asal katanya. Untuk membedah suatu kata, kita mengenal dua cara, yaitu secara etimologi dan terminologi.Sisi etimologi mengupas tentang asal-usul kata. Sedangkan terminologi membahas mengenai makna dari kata tersebut. Berikut Makanan-makanan yang rasanya sudah wajib tersaji di hari raya lebaran:

 

Ketupat

Ketupat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ketupat atau kupat adalah panganan dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda (janur), atau ada juga yang menggunakan daun palma. Hidangan ini berasal dari Indonesia, yang dalam perkembangannya menyebar ke negara lain, seperti; Brunei, Malaysia, Singapura dan Thailand selatan. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat namun dengan pola anyaman berbeda. Kupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, dan Kupatan yang dilaksanakan seminggu setelah lebaran. Nama nama makanan kupat yang disajikan dalam acara tradisi adat, antara lain: Kupat Sumpil (Bentuknya segitiga dengan daun bambu sebagai bungkusnya), Kupat Sinta (menggunakan 4 helai janur, ujung janurnya keluar di dua sudut berseberangan), Kupat Luwer (menggunakan 2 helai janur, berbentuk persegi panjang seperti bata merah, helai janur keluar di kedua sudut), Ketupat Bawang (Berbentuk persegi empat, menggunakan 2 helai janur), Kupat Jago (menggunakan 8 helai janur, berbentuk segitiga sama kaki dengan ujung menjuntai di kanan kiri. Helaian janur di bagian atasnya lalu diikat. Biasanya hadir di syukuran empat bulanan), Kupat Tumpeng (Berbentuk mengerucut dengan dasar melebar, helai janur menjuntai di bagian yang runcing), Kupat Sidalungguh (menggunakan 3 helai janur, ketiga helai janur dikeluarkan dari sisinya), Kupat Sari (berbentuk segitiga sama sisi, ada helaian janur yg keluar di sudut kanan kirinya), Kupat Sidapurna (Berbentuk seperti huruf P terbalik. Salah satu sudutnya terdapat hiasan lipatan janur mirip pita. Bagian sudut bawahnya dilipat sebagai hiasan), Kupat Geleng (Berbentuk persigi panjang. Disemua sudutnya tidak keluar helaian janur, sehingga tampilannya terlihat sangat rapat), Kupat Bagea (Bentuknya hampir bundar dengan janur menjuntai di bagian atas. Anyamannya saling menyilang), Kupat Bebek (Bentuk bagian bawahnya sedikit membulat dengan ujungnya dibiarkan agak panjang dan miring ke atas, mirip mulut bebek), Kupat Pandawa (Bentuknya segitiga dengan ujung berupa 2 helai janur yang dikepang)

Kupat’ berasal dari istilah bahasa Jawa, yaitu ngaku lepat yang berarti ‘mengakui kesalahan’ atau laku papat (4 perilaku) yang juga melambangkan 4 sisi dari kupat, yaitu lebaran (pintu maaf), luberan (berlimpah), leburan (saling memaafkan), dan laburan (dari kata Labur; putih, yang berarti ‘bersih dari dosa-dosa’).

Kupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kesultanan Demak pimpinan Raden Fatah awal abad ke-15. Bentuknya yang persegi empat bermakna “kiblat papat lima pancer,” sebagai keseimbangan alam yakni 4 arah mata angin yang bertumpu pada satu pusat. Kupat pertama kali muncul di tanah Jawa, diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga menjadikan kupat sebagai budaya dan filosofi Jawa. Kupat umumnya disajikan pada saat Lebaran, Kupatan dll. Dalam perkembangannya, panganan ini menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara sebagai hidangan utama saat lebaran.

 

Opor Ayam

Resep Opor Ayam Lebaran, Sajikan bersama Ketupat Halaman all - Kompas.com

Opor ayam merupakan salah satu makanan wajib saat Lebaran. Biasanya opor ayam disantap bersama ketupat.  Opor ayam ada yang menggunakan bumbu dasar putih dan kuning. Bahkan ada juga yang ditambahkan cabai agar rasanya lebih pedas. Ciri khas dari opor ayam yaitu bumbu santan kental berwarna kuning dan ayam rebus. Kuah santan ini terbuat dari rempah-rempah sehingga rasanya gurih. Kuah santan opor berasal bahan-bahan rempah seperti lengkuas, batang serai, santan kelapa, bawang, merica, ketumbar, dan masih banyak lagi. Biasanya hidangan opor ayam ini disajikan dengan ketupat atau lontong dan sambal goreng sebagai lauk pendamping. Dibandingkan masakan kari, bumbu yang digunakan di masakan opor lebih sedikit. Biasanya, masakan opor disajikan bersama nasi putih, taburan bawang goreng, sambal goreng ati, sambal terasi, ketupat dan lontong. Itulah perbedaan kari dan opor.

Opor ayam adalah makanan sudah ada sejak dulu bahkan dipastikan sejak zaman kerajaan dulu. Opor ayam biasa disajikan oleh masyarakat biasa yang pada waktu dulu tidak bisa makan daging. Karena daging dulu biasanya disuguhkan oleh keluarga kerajaan. Karena ingin menikmati hidangan serupa terciptalah opor ayam.

Hingga saat ini opor menjadi hidangan sederhana yang sangat disukai oleh semua kalangan masyarakat. Karena rasanya yang tidak terlalu berat dan pembuatannya yang tergolong mudah menjadikan opor cocok sebagai hidangan sarapan, makan siang ataupun makan malam.

Cemilan Kering yang identik dengan hari raya

Lebaran Idul Fitri adalah special moment bagi umat Islam di seluruh dunia. Diperingati pada 1 Syawal berdasarkan kalender Hijriah, momen ini dirayakan dengan bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga ataupun kerabat dekat. Adanya jajanan di meja saat Lebaran Idul Fitri bertujuan sebagai suguhan dengan maksud menghargai kerabat atau keluarga yang berkunjung ke rumah.

Inilah jajanan populer yang wajib ada saat lebaran Idul Fitri. Kira-kira mana nih jajanan yang paling laris alias paling banyak disukai di rumahmu?

Berikut ini biasanya cemilan kering yang selalu tersaji pada saat hari spesial idul fitri

1. Kue nastar.

Resep Praktis Kue Nastar Keju Lembut dan Gurih - Food Fimela.com

Nastar adalah sejenis kue kering dari adonan tepung terigu, mentega, dan telur yang diisi dengan selai buah nanas. Asal katanya dari bahasa Belanda ananas dan taart. Bentuk kue ini bulat-bulat dengan diameter sekitar 2 cm, di atasnya sering dihias dengan potongan kecil kismis atau cengkeh.

 

2.Kue semprit sagu.

kue-semprit-sagu-keju-green-tea-by-evi-khalisah-foto-resep-utama | Kampung  Kaleng

Kue semprit sagu juga termasuk jadi salah satu kue kering favorit selama Lebaran. Teksturnya renyah dan lembut serta “meleleh” di mulut.

 

3. Pastel kering abon.

Cara Membuat Pastel Kering dan Pastel Basah yang Enak, Krispy, Mudah, dan  Sederhana - Citizen6 Liputan6.com

4. Keripik tempe.
3 Resep Keripik Tempe Gurih Krispi Mudah dan Tahan Lama
Keripik tempe adalah makanan yang terbuat dari tempe yang diiris tipis kemudian digoreng dengan menggunakan tepung yang telah dibumbui. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma bawang yang gurih. Makanan ini tersebar hampir merata di seluruh Pulau Jawa.
5. Biskuit dan wafer.
DULU 3 KUE LEBARAN INI JADI INCARAN BOCIL. SEKARANG???
Biskuit adalah produk jajanan renyah yang dibuat dengan cara dipanggang (kue kering). wafer adalah biskuit yang renyah, biasanya manis, tipis, datar, dan kering, sering digunakan untuk menghias es krim. Wafer juga dapat diolah menjadi kue kering (cookie) dengan lapisan krim.