Berhati-Hati Titik Tol Trans Jawa Rawan Kecelakan Saat Arus Mudik 2023

 

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menyampaikan suatu lokasi dinyatakan sebagai titik rawan kecelakaan berdasarkan pada sejumlah kriteria.

Jarak radius dari titik blackspot 500 meter, poin laka minimal 30 atau lebih (laka menyebabkan korban meninggal dunia 10 poin, luka berat 5 poin, luka ringan 1 poin), periode kejadian 2 tahun,” kata Aan dalam keterangannya, Sabtu (15/4).

Berikut daftar titik rawan kecelakaan di Tol Transjawa:

1. Tol Jakarta-Merak KM 68

Tarif Tol Jakarta - Merak Ada Yang Naik dan Tidak, Ini Daftarnya
Sejak dibuka 1990-an, Jalan Tol Jakarta-Merak tak pernah sepi dari kecelakaan dan sebagian besar penyebabnya selalu “ditudingkan” pada pengemudi. Tingginya angka kecelakaan, dalam satu pekan ini saja sudah enam korban tewas. Tiga korban tewas setelah tertabrak kendaraan lain di Kilometer (KM) 51 ruas jalan Merak-Jakarta, Jumat malam lalu. Saat itu, ketiga korban tengah memperbaiki kendaraan di bahu jalan. Dua hari kemudian, giliran Bus AntarLintas Sumatera (ALS) menabrak truk pengangkut batu kapur di Km 68. Tiga penumpang tewas dan sepuluh luka berat.Kerasnya tumbukan membuat bagian depan bus jurusan Purwokerto-Medan itu rusak parah. Tiga bulan terakhir, kecelakaan di Km 60 hingga Km 70 tergolong cukup tinggi. Pengelola Jalan Tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandala Sakti (MMS) merekam, selama September hingga Oktober sudah terjadi 15 kali kecelakaan di ruas jalan antara Kilometer tersebut. Padahal pada tahun sebelumnya, hanya terjadi 11 kecelakaan. Sementara dibandingkan dengan tahun sebelumnya, intensitas kecelakaan di Jalan Tol Tangerang-Merak bertambah tinggi. Apabila 2007 hanya terjadi 414 kecelakaan, tahun ini hingga bulan Oktober sudah mencapai 417 kasus kecelakaan. Sedangkan jumlah korban kecelakaan cenderung menurun. Kurun waktu Januari-Oktober 2008, jumlah korban meninggal 27 jiwa, tahun lalu mencapai 49 korban. Pengelola tol menganalisis, kekurangsigapan pengemudi menjadi penyebab terbanyak kasus kecelakaan. Pasalnya, lebih dari 80 persen kecelakaan merupakan kecelakaan tunggal. ”Rata-rata karena pengemudi lelah dan mengantuk,” kata Public Relations PT MMS Indra Wijaya. Kondisi itu bisa dipahami karena jarak tempat peristirahatan yang terlampau jauh. Sebelumnya, tempat peristirahatan berada di Km 14 dan Km 68. Untuk mengantisipasi kelelahan pengemudi, tahun ini sudah dibuka dua tempat peristirahatan baru di Km 43 dan Km 45. Tetapi itu pun belum bisa mengurangi kecelakaan karena tidak banyak pengemudi yang mau beristirahat dan memilih melanjutkan perjalanan unyuk mengejar penyebrangan ke Bakauheni. Jalan tak nyaman Selain itu, kondisi jalan yang kurang nyaman juga dianggap sebagai penyebab kecelakaan. Keluhan semacam itu sering dilontarkan para pengguna Jalan Tol Tangerang-Merak. Salah satunya Hari, warga Kasemen, Kota Serang, yang sering bolak-balik Jakarta-Serang. ”Jalannya kurang nyaman, terlalu banyak gelombang. Kalau tidak hati-hati, bisa bahaya,” katanya. Alasan kondisi jalan yang kurang baik juga diungkapkan Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Banten, Komisaris Wingky Adityo. ”Penyebab terbanyak memang faktor kesalahan manusia, tetapi kondisi jalan berpengaruh juga,” ungkapnya. Berdasarkan pantauan, kondisi Jalan Tol Tangerang-Merak relatif kurang baik. Selain bergelombang, di ruas ini juga kerap terjadi perbaikan. Bongkar-pasang jalan terus dilakukan sepanjang tahun. Sebenarnya sampai saat ini, belum ada satu pun pihak yang memetakan daerah rawan kecelakaan di Jalan Tol Tangerang-Merak. Namun berdasarkan hasil analisis PT MMS, ada ruas-ruas jalan yang perlu diwaspadai. Salah satunya ruas jalan tol antara Km 40 hingga Km 60, atau dari Balaraja Barat hingga Ciujung. ”Jarak antara Pintu Tol Balaraja Barat dan Pintu Tol Ciujung, termasuk paling panjang,” ujar Manajer Pelayanan PT MMS Rahmatullah. Selain itu, berdasarkan pantauan, daerah rawan kecelakaan lain adalah ruas antara Km 60 hingga Km 70. Padahal, ruas jalan di kawasan itu relatif lebih baik ketimbang kondisi ruas jalan lain. (Anita Yossihara)

2. Tol Jakarta-Cikampek KM 48

One Way di Tol Jakarta-Cikampek Diberlakukan Pagi Ini

Curah hujan tinggi di wilayah Jakarta pada Selasa (4/10/2022) kemarin mengakibatkan sejumlah ruas terkena banjir, seperti Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR S) hingga ruas Tol Pondok Aren-Serpong Km 8+500.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, mengklaim masih ada sejumlah ruas tol di kawasan Jabodetabek lain yang rawan terkena banjir di beberapa titik.

Ada yang Jakarta-Cikampek, kemudian yang di daerah Jakarta-Tangerang, itu ada beberapa ruas yang tinggi muka air sungainya cukup tinggi,” ujar Danang di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Namun, Danang tak menyebut secara rinci titik-titik mana saja di jalan tol tersebut yang punya potensi terkena genangan air. Ia mengajak pengguna tol untuk selalu mengikuti update informasi yang disediakan.

“Sebenarnya di aplikasi kita, di BPJT info, apps-nya kita, sudah kerjasama dengan BMKG untuk memberitahu para pengguna mengenai ruas-ruas jalan yang mengalami risiko curah hujan tinggi,” ungkapnya.

“Kita harapkan masyarakat yang melakukan perjalanan dari awal sudah terinfo mengenai ruas-ruas mana yang rawan mengalami curah hujan tinggi,” kata Danang.

Mengenai luapan air di Tol JORR S dan Tol Pondok Aren-Serpong pada Selasa (4/10/2022) kemarin, ia menilai itu sebagai masalah klasik, dimana debit air permukaan sungai yang melintasi ruas jalan bebas hambatan tersebut tidak terserap dengan baik.

“Seperti di JORR-S itu case-nya sama, itu kejadian berulang seperti tahun lalu, itu juga terjadi hal yang sama. Sehingga limpasan sungai yang berada di sana pintu airnya terbuka, itu melimpas ke jalan tol,” bebernya.

“Jadi case-nya hampir semua kalau kita lihat yang ada di Jabodetabek ini kejadiannya limpasan air hujan dari luapan sungai,” pungkas Danang.

 

3. Tol Cikopo-Palimanan KM 78
Jalan Tol Cikopo-Palimanan ramai saat libur panjang HUT Kemerdekaan -  ANTARA News Jawa Barat

PT Jasa Marga (Persero) memetakan sejumlah lokasi rawan kecelakaan di sejumlah ruas jalan tol di wilayah Jawa, mulai ruas Jakarta-Merak sampai dengan Probolinggo.

Meski tidak disebut secara rinci besaran tingkat kecelakaannya, namun peta terkait diperoleh dan diolah perseroan selama periode tahun 2020-2021.

Dengan demkian cukup relevan untuk menjadi pertimbangan pengendara.

Direktur Utama Jasa Marga Tol Semarang-Batang Prayudi mengungkapkan, suatu wilayah masuk kategori rawan kecelakaan karena faktor pengemudi yang kelelahan saat berkendara.

“Mayoritas, disebabkan jarak tempuh yang cukup jauh. Pengendara itu harus menempuh jarak 104 kilometer untuk bisa beristirahat di rest area selanjutnya (ruas Semarang-Batang),” kata dia belum lama ini.

“Selain itu, biasanya (wilayah rawan kecelakaan) terjadi pada ruas yang cenderung datar dan lurus, termasuk cuaca panas siang hari seperti di ruas Semarang-Solo,” kata Prayudi. Maka, diimbau kepada seluruh seluruh pengguna jalan supaya meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan selama arus mudik Lebaran 2023

3 Perbedaan Jalan Raya dan Jalan Tol yang Penting | Auto2000

 

Berikut daerah rawan kecelakaan jalur tol periode 2020-2021 di wilayah Jawa:

-Ruas Tol Jakarta Merak

Km 70-94 arah Jakarta
Km 28 arah Merak

-Ruas tol Cikopo – Palimanan (Cipali)

Km 78-89 arah Palimanan
Km 132-150 arah Palimanan
Km 107-119 arah Jakarta
Km 184 arah Jakarta

 -Ruas tol Cipularang

Km 79-86 arah Jakarta

-Ruas tol Purbaleunyi

Km 150-153 arah Cileunyi

-Ruas tol Batang-Semarang

Km 239 Tol Tegal
Km 348 Batang-Semarang

-Ruas tol Semarang-Surakarta-Surabaya

Km 458 Semarang-Solo
Km 485-532 tol Solo arah Jakarta
Km 595 tol Magetan arah Surabaya
Km 637-645 Tol Nganjuk arah Surabaya
Km 727 arah Gresik

-Ruas tol Pandaan-Malang

Km 64 tol Malang

-Ruas tol Surabaya-Pasuruan

Km 772 arah Pasuruan
Km 806 arah Probolinggo