Jarang Di Ketahui Daun Ini Memeliki Banyak Manfaat Bagi Tubuh

Daun saga adalah bagian dari salah satu jenis tanaman polong yang memiliki khasiat dalam dunia pengobatan tradisional. Daun saga memiliki nama latin Abrus precatorius L. dengan ciri-ciri daun berbentuk kecil, memiliki sirip ganjil, dan rasa yang agak manis. Saga termasuk tanaman liar yang banyak tumbuh di daerah tropis.

Saga diklasifikasikan ke dalam kelompok plantae, yaitu tanaman yang berbunga dan berbuah. Mengutip dari klikdokter.com, daun saga diketahui memiliki kandungan senyawaflavonoid (antioksidan), triterpene glycosides, abrin, dan alkaloids. Daun saga juga memiliki efek antibakteri, bantu mengontrol gula darah dan meningkatkan sistem imun.

Daun saga dalam dunia pengobatan tradisional sangat populer digunakan untuk menyembuhkan penyakit batuk. Bahkan, beberapa produk obat batuk sudah menggunakan daun ini sebagai bahan pembuatannya. Manfaat daun saga sebagai obat batuk tradisional dikonsumsi dalam bentuk air rebusan atau suplemen.

Berikut ini adalah  manfaat daun saga yang mampu obati berbagai jenis penyakit.

 

 Obati Sariawan

Manfaat daun saga yang pertama adalah untuk membantu mengobati sariawan. Terkena sariawan biasanya adalah suatu hal yang menjengkelkan. Itu karena sariawan dapat mengganggu napsu makan dan kelancaran berbicara, hingga berujung pada menghambat produktivitas harian.

Melansir dari klikdokter.com, daun saga ternyata dapat digunakan sebagai obat mengatasi sariawan dan mudah ditemukan di sekitar rumah. Ini karena daun saga tumbuh liar dan mudah diolah untuk pengobatan rumahan.

Caranya, ambil daun saga dan keringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, kunyah daunnya dan usahakan jangan ditelan. Selain mengunyah, Anda juga bisa menggunakan daun saga sebagai obat kumur. Caranya, rebus 10 gram daun saga dengan 1/2 liter air sampai mendidih. Saring dan gunakan air rebusan untuk berkumur sebanyak 2-3 kali sehari.

Manfaat daun saga yang kedua adalah untuk membantu mengobati batuk. Melansir dari liputan6.com, daun saga diketahui dapat digunakan sebagai obat batuk berkat sifat antitusifnya. Antitusif adalah sifat yang dapat membantu meredakan batuk karena bekerja dengan menghambat daerah koordinasi bagian batang otak, lalu mengubah refleks batuk.

Anda dapat mengonsumsi air rebusan daun saga untuk mengobati batuk dan membuat tenggorokan senantiasa lebih bersih nan lega. Rasa air rebusan daun saga juga manis, sehingga lebih mudah digunakan untuk pengobatan.

Redakan Panas Dalam

Manfaat daun saga yang ketiga adalah untuk membantu meredakan panas dalam. Meski bukan tergolong penyakit berat, panas dalam tetaplah membuat orang merasa tidak nyaman. Gejala panas dalam biasanya ditandai dengan sakit tenggorokan, bibir kering dan pecah-pecah, sariawan dan napas tidak sedap. Ditambah, kemunculan panas dalam bisa jadi pertanda gejala dari penyakit lain.

Untuk itu, segeralah minum air rebusan daun saga untuk meredakannya. Caranya, cuci bersih sekitar 10-15 daun saga lalu rebus dengan 2 gelas air. Dinginkan, saring dan air rebusan daun saga dapat segera diminum.

Sebagai Anti-bakteri
Ekstrak daun saga memiliki antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes yang merupakan bakteri penyebab radang tenggorokan. Fakta ini juga diperkuat dari penelitian Wahyuningsih (2006), bahwa senyawa saponin dalam daun saga berkhasiat sebagai antibakteri. Kadar bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol daun saga untuk bakteri E. Coli sebesar 2,5% dan S. Aureus sebesar 0,63%.

Manfaat daun saga yang keempat adalah untuk membantu mengobati sakit perut. Daun saga digunakan dalam pengobatan tradisional Afrika Timur untuk mengatasi sakit perut dengan cara diolah menjadi jus atau dikonsumsi secara langsung.

Selain itu daun saga juga mampu digunakan untuk mengobati diare berkat sifat antioksidan dan antibakterinya. Air rebusan daun beserta batang saga dapat membantu meredakan diare Anda.

Tambah Nafsu Makan

Manfaat daun saga yang kelima adalah dapat membantu meningkatkan nafsu makan. Daun saga diketahui mengandung vitamin B yang dapat menambah nafsu dan selera makan Anda.

Lawan Bakteri Jahat

Manfaat daun saga yang ke enam adalah untuk membantu melawan keberadaan bakteri jahat di dalam tubuh. Daun saga diketahui memiliki kandungan senyawa saponin, yang mana senyawa tersebut pada kadar 0,09% berkhasiat sebagai antibakteri.

Dalam daun saga, senyawa saponin didapati berada di kisaran angka 1,19% yang artinya telah melewati batas minimum dan positif dapat dikatakan sebagai antibakteri.

Membantu pengobatan diabetes

Daun rosary pea juga dapat menjadi pengobatan herbal untuk diabetes.

Penelitian dari International Journal of Life Sciences and Biotechnology (2020) menunjukkan ekstrak metanol daun saga berpotensi menghambat enzim alpha-glucosidase.

Enzim ini berperan memecah karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan, sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah.

Metanol dalam daun saga bisa mencegah kenaikan gula darah yang disebabkan oleh aktivitas enzim alpha-glucosidase.

Ini menjadi alasan kenapa daun ini kerap digunakan untuk pengobatan tradisional diabetes tipe 2.

Namun, perlu untuk diketahui, penelitian ini sebatas uji in vivo atau pada hewan.

Maka dari itu, efek dan manfaatnya pada manusia langsung masih membutuhkan pengujian lebih lanjut.

Kandungan senyawa antimikroba dan saponin dari daun rosary pea bermanfaat sebagai obat herbal meningkatkan daya tahan tubuh.

Menurut sebuah ulasan lama dalam Journal of Zhejiang University, saponin memiliki potensi merangsang sistem kekebalan dan meningkatkan produksi antibodi.

Dari manfaat tersebut, daun saga sering digunakan sebagai obat herbal radang tenggorokan, suara serak, dan demam.

Menjaga fungsi hati

Kandungan isoorientin (ISO) dalam daun rosary pea diketahui sebagai salah satu senyawa yang serupa dengan flavonoid.

Kandungan ISO ini diketahui peneliti mampu melindungi hati (hepatoprotektif) dari kerusakan.

Sebuah riset dalam jurnal Bio Pharmacotherapy (2016) menunjukkan ISO kemungkinan bisa meregenerasi sel hepatoma (sel hati) dengan meningkatkan level Reactive Oxygen Species (ROS) antarsel.

Hal ini membantu hati memulihkan diri dari kerusakan. Pasalnya, ROS mengatur siklus kelangsungan hidup sel, baik kematian sel, perangsangan sel, maupun faktor-faktor terkait penyebab peradangan sel.

Namun, perlu untuk diketahui bahwa potensi ini baru ditemukan pada hewan, seperti tikus. Pengujian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

 

Daun saga atau rosary pea (Abrus precatorius) adalah tanaman merambat yang biasa tumbuh liar di hutan, ladang, halaman, dan tempat lain.

Daun ini mirip dengan daun asam jawa, bersirip ganjil sebanyak 7 – 24 pasang, berbentuk lonjong dan tumpul, serta berbulu.

Dalam pengobatan alternatif, daun saga umumnya digunakan sebagai jamu untuk mengobati epilepsi, batuk, dan sariawan.

Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa daun saga memiliki potensi untuk kesehatan pada kandungan senyawa bioaktif yang dimilikinya.

Daun rosary pea mengandung senyawa flavonoid, abrin, kolin, trigonelin, dan sebagainya.

Kandungan tersebut diketahui memiliki potensi manfaat sebagai antimikroba, antikanker, antioksidan, hepatoprotektif (pelindung hati), dan kardioprotektif (pelindung jantung).

 

Aturan pakai

Untuk menggunakan daun saga sebagai obat herbal, Anda dapat mengunyah atau menyeduh daun ini.

Sebelum mengonsumsinya, Anda perlu menjemur daun saga sampai kering. Setelah kering, kunyah daun untuk mengobati sariawan, tetapi jangan ditelan.

Cara lain yang lebih mudah, yakni dengan berkumur air rebusan daun.

Untuk membuat rebusan daun rosary pea, Anda dapat mengambil 3 batang daun kemudian merebusnya dengan 2 cangkir (440 ml) air.

Setelah itu, minum perlahan-lahan selagi hangat.

Sebaiknya, konsultasikan kepada dokter sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan daun ini sebagai obat tradisional atau obat herbal.

Efek samping

 

Tanaman saga rambat mengandung protein (juga dikenal sebagai toksalbumin) yang disebut abrin, protein ini dianggap sangat beracun bagi manusia.

Abrin menyebabkan keracunan dengan menghancurkan sel-sel sehat.

Jadi, penggunaan daun saga dalam pengobatan herbal bisa menimbulkan efek samping seperti:

  • kram perut yang parah disertai dengan mual,
  • diare parah, keringat dingin,
  • takikardia (denyut nadi cepat),
  • koma, dan
  • peredaran darah tidak teratur.

Selain itu, diketahui dalam percobaan pada hewan (tikus) bahwa memberi abrin jangka panjang menimbulkan anemia dan peningkatan jumlah sel darah putih.

Ada juga bahaya obat herbal daun rosary pea yang mungkin timbul yakni reaksi alergi pada kulit.

Jika Anda mengalami kulit kemerahan, ruam, biduran, dan gatal, segera hentikan penggunaan.

Anda perlu ingat bahwa produk herbal atau jamu tidak selalu aman. Perhatikan dengan baik cara minum jamu yang tepat dan konsultasikan dengan dokter jika Anda dalam pengobatan.